Perceraian seringkali menimbulkan luka emosional, namun di tengah dinamika itu ada satu hal yang tidak boleh diabaikan: hak anak untuk mendapatkan nafkah. Anak tidak boleh menjadi korban dari perpisahan orang tua. Mereka tetap berhak atas biaya hidup, pendidikan, kesehatan, hingga kebutuhan psikologis yang layak.
Di Indonesia, pengaturan mengenai nafkah anak telah diatur dalam hukum, baik melalui Undang-Undang Perkawinan, Kompilasi Hukum Islam (KHI), maupun putusan pengadilan. Namun, banyak orang tua yang masih bingung: berapa sebenarnya besaran nafkah anak? Bagaimana cara menghitungnya? Apa dasar hukum yang mengikatnya?
Artikel ini akan mengupas secara detail besaran dan perhitungan nafkah anak sesuai aturan hukum dengan bahasa sederhana, praktis, dan membumi.
- Dasar Hukum Nafkah Anak di Indonesia
Hak anak untuk memperoleh nafkah tidak berhenti meskipun orang tua bercerai. Ada beberapa dasar hukum yang mengaturnya:
UU No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan
Pasal 41 menyebutkan, bapak tetap bertanggung jawab atas biaya pemeliharaan dan pendidikan anak, meski perkawinan berakhir.
Kompilasi Hukum Islam (KHI) Pasal 80 & 156
Menjelaskan bahwa orang tua wajib memelihara dan mendidik anaknya hingga dewasa.
UU Perlindungan Anak No. 35 Tahun 2014
Menegaskan bahwa setiap anak berhak hidup, tumbuh, berkembang, dan mendapat perlindungan termasuk dari segi ekonomi.
Dengan demikian, nafkah anak adalah kewajiban hukum yang tidak bisa ditawar. Tidak peduli hubungan orang tua, anak tetap harus mendapatkan haknya.
- Komponen Nafkah Anak
Banyak yang mengira nafkah anak hanya sebatas uang jajan bulanan. Padahal, secara hukum dan praktik, nafkah anak mencakup hal-hal berikut:
Kebutuhan dasar: makan, minum, pakaian, tempat tinggal.
Kesehatan: biaya dokter, obat-obatan, rawat inap bila diperlukan.
Pendidikan: sekolah, buku, seragam, kursus tambahan.
Kegiatan sosial dan spiritual: kegiatan ekstrakurikuler, pendidikan agama.
Kebutuhan psikologis: termasuk konseling bila anak mengalami trauma pasca perceraian.
Dalam praktiknya, pengadilan akan menilai nafkah anak berdasarkan kemampuan orang tua yang berkewajiban membayar dan kebutuhan wajar anak sesuai standar hidup.
- Cara Menghitung Besaran Nafkah Anak
Tidak ada angka pasti yang berlaku sama untuk semua kasus. Namun, ada pendekatan umum yang digunakan dalam putusan pengadilan:
Persentase penghasilan ayah
Biasanya, hakim menetapkan 30%–50% dari penghasilan tetap sebagai nafkah anak, terutama jika jumlah anak lebih dari satu.
Standar biaya hidup di wilayah tempat tinggal
Misalnya, biaya hidup di Jakarta tentu berbeda dengan di kota kecil. Oleh karena itu, lawyer Jakarta atau lawyer Jakarta Selatan sering menekankan pentingnya data biaya hidup setempat dalam sidang.
Jumlah anak
Semakin banyak anak, semakin besar tanggung jawab nafkah yang harus dibagi proporsional.
Kemampuan finansial orang tua
Jika orang tua terbukti mengalami kesulitan ekonomi, hakim bisa menyesuaikan nominal.
Contoh perhitungan sederhana:
Jika seorang ayah berpenghasilan Rp15 juta per bulan, dengan dua anak, maka kemungkinan besar hakim akan menetapkan nafkah di kisaran Rp4,5 juta–Rp6 juta per bulan.
Mengapa Perlu Bantuan Lawyer Handal?
Meskipun terlihat sederhana, praktik di pengadilan seringkali rumit. Banyak orang tua bingung bagaimana cara menyusun bukti penghasilan, menghitung biaya anak, atau menghadapi negosiasi.
Di sinilah peran lawyer hukum sangat penting. Dengan pengalaman, mereka dapat membantu:
Menyusun gugatan atau jawaban terkait nafkah anak.
Menghadirkan bukti dan saksi yang relevan.
Menyusun argumentasi hukum agar keputusan lebih adil.
Tidak sedikit kasus di mana seorang lawyer handal berhasil memperjuangkan hak anak sehingga mendapat nafkah layak. Itulah mengapa pemilihan lawyer in Indonesian dengan reputasi baik menjadi langkah strategis.
FAQ – Pertanyaan yang Sering Diajukan
- Apakah boleh bercerai karena masalah ekonomi?
Ya, boleh. Masalah ekonomi bisa menjadi alasan perceraian, terutama jika menimbulkan konflik terus-menerus dan salah satu pihak merasa nafkah tidak terpenuhi.
- Berapa biaya perkara perceraian?
Biaya perkara bervariasi tergantung lokasi pengadilan, jumlah panggilan sidang, serta apakah Anda menggunakan pengacara. Rata-rata antara Rp3 juta–Rp10 juta.
- Apakah korban perceraian karena KDRT mendapat program perlindungan?
Ya. Negara menyediakan perlindungan hukum, termasuk rumah aman (shelter), konseling psikologis, dan pendampingan hukum.
- Berapa lama perceraian jika dibantu pengacara?
Jika proses lancar, biasanya perceraian bisa selesai dalam waktu 3–6 bulan. Namun, jika ada sengketa harta atau hak asuh, bisa lebih lama.
Kesimpulan
Nafkah anak bukan sekadar kewajiban moral, tapi juga kewajiban hukum. Orang tua, terutama ayah, wajib memastikan anak tetap hidup layak meski rumah tangga berakhir.
Besaran nafkah anak tidak ditentukan angka mutlak, tetapi dihitung berdasarkan kebutuhan anak dan kemampuan orang tua. Karena itu, penting untuk memahami aturan, mengumpulkan bukti, dan bila perlu menggunakan jasa pengacara yang profesional.
Ingatlah, nafkah anak bukan tentang mantan pasangan, tetapi tentang masa depan generasi penerus kita.
Garda Law Office / GLO
Garda Law Office / GLO memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun membantu ribuan klien mendapatkan haknya. Peduli – Profesional – dan Best Result adalah nilai utama kami.
📞 Hubungi kami di 081-1816-0173 untuk pendampingan kasus hukum Anda.