Mempertahankan Aset Bisnis Saat Mengalami Perceraian oleh Ramadhan Hidayatullah

0
9

Perceraian bukan hanya soal perpisahan emosional, tapi juga soal bagaimana menjaga keberlangsungan hidup setelah ikatan perkawinan resmi berakhir. Bagi para pelaku usaha, perceraian bisa menghadirkan persoalan yang lebih pelik: bagaimana mempertahankan aset bisnis agar tidak runtuh bersama rumah tangga yang karam.

Dalam praktiknya, banyak pengusaha yang tak siap menghadapi gelombang perceraian. Aset bisnis yang susah payah dibangun bertahun-tahun bisa hilang hanya karena tidak memahami aturan hukum, atau terlalu terlena pada emosi sehingga lupa melindungi kepentingan jangka panjang.

Artikel ini akan mengulas secara mendalam langkah, strategi, hingga perspektif hukum tentang bagaimana mempertahankan aset bisnis saat perceraian—ditulis dengan gaya lugas, serius namun tetap santai ala Adnan Buyung Nasution, agar bisa dimengerti dengan baik oleh pembaca dari berbagai kalangan.

1. Mengapa Aset Bisnis Jadi Sorotan dalam Perceraian?

Dalam hukum Indonesia, semua harta yang diperoleh selama perkawinan adalah harta bersama. Artinya, jika seorang suami atau istri membangun bisnis setelah menikah, maka aset bisnis tersebut dapat masuk ke dalam kategori harta bersama.

Permasalahannya, bisnis berbeda dengan rumah atau kendaraan. Bisnis itu dinamis, melibatkan pegawai, kontrak, bahkan investasi pihak ketiga. Bila aset bisnis diperlakukan hanya sebagai barang yang dibagi dua, maka risiko kehancuran bisnis bisa sangat tinggi.

Di sinilah peran penting pengacara terbaik di Bandung, atau bahkan konsultan hukum dari daerah lain, untuk membantu merumuskan strategi hukum agar bisnis tetap berjalan tanpa harus terseret dalam sengketa yang merugikan semua pihak.

2. Strategi Hukum untuk Mempertahankan Aset Bisnis

Ada beberapa strategi yang biasa dilakukan dalam praktik perceraian di Indonesia, khususnya ketika salah satu pihak adalah pemilik usaha:

  1. Pisahkan antara kepemilikan pribadi dan bisnis
    Banyak pengusaha yang mencampuradukkan rekening pribadi dengan rekening perusahaan. Padahal, jika sejak awal dipisahkan, maka ketika terjadi perceraian, pembuktian bahwa aset bisnis adalah entitas mandiri akan lebih mudah dilakukan.
  2. Gunakan perjanjian perkawinan (prenuptial atau postnuptial)
    Meski sering dianggap tabu, perjanjian perkawinan adalah instrumen hukum yang sah di Indonesia. Bahkan setelah menikah, pasangan bisa membuat perjanjian pisah harta (postnuptial) untuk melindungi aset bisnis.
  3. Menjaga transparansi laporan keuangan
    Pengadilan akan lebih mudah menerima klaim bila pemilik usaha bisa menunjukkan laporan keuangan resmi, termasuk pajak, pembukuan, dan kontrak.
  4. Mediasi dan kesepakatan damai
    Tidak semua sengketa harus berakhir di meja hijau. Dalam banyak kasus, pengacara Tasikmalaya atau dari daerah lain sering menyarankan klien untuk mencari jalan tengah yang tidak merusak bisnis.

3. Peran Pengacara dalam Menjaga Aset Bisnis

Di sinilah letak krusial peran seorang pengacara. Perceraian tanpa bantuan hukum ibarat masuk ke ring tinju tanpa pelindung. Ada beberapa alasan mengapa pengacara sangat diperlukan:

  • Analisis hukum: Pengacara akan menilai mana aset yang bisa dipertahankan sebagai harta pribadi, dan mana yang harus masuk ke harta bersama.

  • Negosiasi: Pengacara bisa menjadi jembatan dalam negosiasi, memastikan bisnis tidak dihancurkan hanya karena ego.

  • Perlindungan kepentingan jangka panjang: Banyak kasus di mana bisnis tetap berjalan, tapi hasil keuntungan dibagi sesuai kesepakatan.

Beberapa nama pengacara terkaya di Indonesia bahkan dikenal karena kepiawaian mereka mempertahankan bisnis klien saat perceraian besar-besaran. Di tingkat internasional, ada pula kisah pengacara terhebat di dunia yang mampu menyelamatkan imperium bisnis miliaran dolar hanya dengan kecermatan hukum dan strategi litigasi.

FAQ Seputar Aset Bisnis dan Perceraian

  1. Biaya perceraian siapa yang menanggung?
    Biaya perkara perceraian umumnya ditanggung oleh pihak yang mengajukan gugatan. Namun, dalam praktiknya bisa dibagi berdasarkan kesepakatan kedua belah pihak.
  2. Kasus perceraian terbesar karena apa?
    Faktor terbesar tetap perselingkuhan, ketidakcocokan, dan masalah finansial. Namun, dalam kalangan pengusaha, perebutan aset bisnis juga sering menjadi penyebab konflik berkepanjangan.
  3. Apakah korban perceraian karena KDRT mendapat program perlindungan?
    Ya. Korban KDRT berhak atas perlindungan hukum, termasuk rumah aman, pendampingan psikologis, serta pendampingan hukum.
  4. Berapa tingkat keberhasilan bercerai melalui pengacara?
    Sangat tinggi, karena pengacara memahami prosedur dan bisa mempercepat jalannya perkara. Hampir 90% kasus dengan pendampingan pengacara berakhir dengan putusan yang lebih jelas dan terarah.
  5. Berapa biaya perkara perceraian?
    Biaya bervariasi, mulai dari biaya administrasi pengadilan, honorarium pengacara, hingga biaya transportasi sidang. Untuk pengacara, tarif bisa berbeda—dari pengacara lokal seperti pengacara Tasikmalaya, hingga pengacara termahal di Indonesia yang bisa mencapai ratusan juta rupiah.

Penutup

Perceraian adalah badai besar yang bisa meruntuhkan banyak hal—termasuk bisnis yang sudah dibangun dengan susah payah. Namun, dengan strategi hukum yang tepat, transparansi, dan pendampingan pengacara yang kompeten, aset bisnis bisa tetap berdiri kokoh meski rumah tangga runtuh.

Jangan sampai emosi sesaat menghancurkan masa depan. Bijaklah mengambil langkah, karena bisnis bukan hanya soal keuntungan pribadi, tapi juga menyangkut karyawan, keluarga besar, bahkan masyarakat yang bergantung pada keberlangsungan usaha tersebut.

Promo: Garda Law Office (GLO)

Garda Law Office / GLO memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun membantu ribuan klien mendapatkan haknya. Peduli – Profesional – dan Best Result merupakan nilai utama yang kami terapkan dalam setiap kasus.

👉 Hubungi kami di 081-1816-0173 untuk Pendampingan kasus hukum Anda.