KDRT dan Perceraian: Pengacara Perceraian sebagai Garda Depan Perlindungan oleh Ramadhan Hidayatullah

0
11

Perceraian sering kali dianggap sebagai keputusan terakhir dalam rumah tangga. Namun, ketika rumah tangga sudah dirusak oleh Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT), perceraian bukan lagi sekadar pilihan, melainkan kebutuhan untuk menyelamatkan diri dan masa depan.

Banyak orang ragu untuk melangkah karena stigma sosial, keterbatasan finansial, hingga ketidaktahuan tentang jalur hukum yang tersedia. Inilah titik krusial di mana pengacara perceraian hadir sebagai garda depan—penjaga hak, pelindung keamanan, sekaligus penuntun menuju jalan keluar yang lebih baik.

Dalam artikel ini, kita akan membahas dengan detail peran pengacara perceraian dalam kasus KDRT, tantangan yang sering dihadapi, serta solusi yang bisa ditempuh.

1. Mengapa KDRT Harus Diselesaikan Lewat Jalur Hukum?

KDRT bukan sekadar masalah rumah tangga. Ini adalah tindak pidana. Banyak korban, terutama istri, yang bertahan dalam lingkaran kekerasan karena takut, malu, atau tidak tahu harus berbuat apa.

Namun, tanpa langkah hukum, siklus ini akan terus berulang. Jalur hukum memberi dua manfaat utama:

  • Perlindungan nyata melalui laporan polisi, visum, dan proses pengadilan. 
  • Jaminan keadilan atas hak-hak korban, termasuk hak untuk menuntut nafkah, hak asuh anak, dan perlindungan masa depan. 

Di sinilah cari pengacara perceraian menjadi langkah penting. Tidak semua orang bisa memahami proses hukum yang rumit, apalagi dalam kondisi trauma. Pengacara bertindak sebagai perisai, sekaligus pejuang untuk memastikan korban tidak menghadapi medan ini sendirian.

2. Peran Pengacara Perceraian sebagai Garda Depan

Ketika KDRT sudah menjadi alasan utama perceraian, pengacara perceraian bukan hanya sekadar mengurus dokumen. Mereka adalah garda depan perlindungan hukum.

Beberapa peran penting yang mereka jalankan antara lain:

  • Pendampingan sejak awal
    Korban sering bingung harus mulai dari mana. Pengacara membantu sejak tahap awal: membuat laporan polisi, mengurus visum, hingga menyusun gugatan cerai. 
  • Menghitung hak finansial
    Banyak yang takut biaya perceraian lewat pengacara akan terlalu mahal. Namun, pengacara justru membantu menekan kerugian dengan memastikan hak nafkah, mut’ah, hingga pembagian harta gono-gini berjalan sesuai hukum. 
  • Menyediakan perlindungan psikologis
    Perceraian karena KDRT sering meninggalkan trauma mendalam. Dengan adanya pengacara yang peduli, korban merasa lebih aman dan berani melangkah. 
  • Menghadapi pengadilan
    Tidak semua korban siap menghadapi sidang. Pengacara bertugas menyuarakan hak-hak korban dengan argumen hukum yang kuat. 

Dengan kata lain, pengacara perceraian bukan hanya sekadar juru bicara hukum, melainkan benteng pertahanan yang menjaga hak korban.

3. Biaya, Tantangan, dan Jalan Keluar

Salah satu hal yang sering menghalangi korban KDRT untuk mencari bantuan adalah masalah biaya. Banyak yang bertanya: “Berapa sih biaya mengurus perceraian dengan pengacara?” atau “Mampu nggak bayar biaya bayar pengacara perceraian?”

Jawabannya: bervariasi. Ada yang mengenakan tarif sesuai kompleksitas kasus, ada juga yang menyediakan opsi jasa perceraian murah agar korban tetap bisa mendapatkan akses keadilan.

Namun perlu dipahami, membayar pengacara bukan sekadar biaya, melainkan investasi untuk mendapatkan kebebasan, keamanan, dan masa depan yang lebih baik.

Jika perceraian dilakukan tanpa pengacara, besar kemungkinan korban kehilangan hak-haknya karena tidak mampu melawan secara hukum.

FAQ Seputar KDRT dan Perceraian

  1. Bolehkah istri minta cerai karena merasa tidak bahagia?
    Ya, istri bisa mengajukan cerai dengan alasan ketidakbahagiaan, terutama jika kondisi rumah tangga sudah tidak harmonis. Namun, pengadilan biasanya meminta bukti yang menguatkan, apalagi bila ada dugaan KDRT.
  2. Berapa biaya pengacara perceraian?
    Biaya sangat bervariasi tergantung wilayah dan kompleksitas kasus. Ada pengacara yang memasang tarif tetap, ada pula yang menyesuaikan dengan kesulitan kasus. Diskusikan sejak awal agar jelas, termasuk kemungkinan menggunakan jasa perceraian murah.
  3. Apakah suami tidak menafkahi harus cerai lewat pengadilan?
    Betul. Jika suami tidak menafkahi, istri dapat menggugat cerai di pengadilan agama (untuk muslim) atau pengadilan negeri (untuk non-muslim). Ini termasuk alasan sah untuk bercerai.
  4. Apakah cerai karena KDRT bisa langsung disetujui pengadilan?
    Tidak otomatis. Pengadilan tetap memerlukan bukti, biasanya berupa visum, laporan polisi, atau saksi. Namun, jika bukti kuat, pengadilan akan lebih cepat memberikan putusan.
  5. Apakah boleh cerai pada saat hamil karena KDRT?
    Boleh. Perceraian tetap bisa dilakukan meskipun istri sedang hamil. Bahkan dalam kondisi KDRT, ini menjadi langkah yang sangat penting demi keselamatan ibu dan janin.

Kesimpulan

KDRT bukanlah masalah pribadi yang harus ditanggung sendirian. Ini adalah masalah hukum dan kemanusiaan yang membutuhkan perlindungan segera. Perceraian dalam kasus KDRT bukan sekadar mengakhiri ikatan, melainkan menyelamatkan hidup.

Jangan biarkan keraguan soal biaya perceraian lewat pengacara atau stigma sosial membuat Anda bertahan dalam lingkaran berbahaya. Ada jalan keluar, ada perlindungan, dan ada orang-orang yang siap memperjuangkan hak Anda.

📌 Promosi

Garda Law Office / GLO memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun membantu ribuan klien mendapatkan haknya.
Peduli – Profesional – dan Best Result merupakan nilai utama yang kami terapkan dalam setiap kasus.

👉 Hubungi kami di 081-1816-0173 untuk pendampingan kasus hukum Anda.