Pembagian Hak dan Kewajiban: Setelah Perceraian, Apa yang Harus Dilakukan?

0
11

Perceraian bukanlah akhir dari segalanya, melainkan sebuah titik balik kehidupan. Banyak orang melihat perceraian hanya dari sisi emosional—patah hati, luka batin, atau perasaan gagal. Namun di balik itu semua, ada hak dan kewajiban hukum yang harus ditata ulang agar kehidupan pasca perceraian bisa berjalan lebih sehat, adil, dan penuh harapan.

Di artikel ini, kita akan membahas secara lengkap bagaimana hukum di Indonesia mengatur pembagian hak dan kewajiban setelah perceraian, apa yang harus dilakukan oleh mantan suami maupun istri, serta bagaimana peran pengacara khusus perceraian dapat membantu proses ini.

Kami menulis ini bukan sekadar untuk memberi Anda informasi, tapi juga dorongan positif bahwa perceraian bisa menjadi awal baru menuju hidup yang lebih bermakna.

1. Hak dan Kewajiban Suami-Istri Setelah Perceraian

Dalam pernikahan, suami dan istri memiliki hak serta kewajiban timbal balik. Ketika perceraian diputuskan, tidak semua hal serta-merta berakhir. Ada beberapa aspek yang tetap harus dijaga, terutama yang menyangkut anak, harta, dan tanggung jawab sosial.

  1. Hak Asuh Anak (Custody)
    Hak asuh anak biasanya diberikan kepada ibu jika anak masih di bawah umur (di bawah 12 tahun). Namun, pengadilan bisa memutuskan sebaliknya bila ada alasan kuat—misalnya ibu tidak mampu secara mental, ekonomi, atau terbukti lalai.
  2. Nafkah Anak dan Mantan Pasangan
    Suami tetap berkewajiban memberikan nafkah anak, meskipun tidak lagi tinggal satu rumah. Inilah kewajiban hukum yang dilindungi negara. Bahkan, seorang pengacara cerai dapat menuntut mantan suami di pengadilan jika lalai menunaikan kewajiban ini.
  3. Harta Bersama (Gono-Gini)
    Segala harta yang diperoleh selama perkawinan umumnya dibagi dua. Namun, perjanjian pranikah, bukti kepemilikan, serta kontribusi masing-masing pihak bisa memengaruhi pembagian.
  4. Hak Sosial
    Meski sudah bercerai, mantan suami-istri tetap memiliki hubungan sosial dengan keluarga besar, terutama bila ada anak. Hubungan ini harus dijaga agar anak tidak kehilangan rasa aman.

2. Langkah Praktis yang Harus Dilakukan Setelah Perceraian

Setelah akta cerai diterbitkan, banyak orang merasa bingung harus mulai dari mana. Berikut beberapa langkah praktis yang disarankan oleh pengacara perceraian terdekat:

  1. Urus Dokumen Resmi
  • Ambil salinan putusan cerai dari pengadilan. 
  • Perbarui status di KTP dan KK di Dinas Dukcapil. 
  • Jika ada perubahan nama wali di sekolah anak, segera ajukan ke pihak sekolah. 
  1. Atur Keuangan dan Harta
  • Hitung kembali aset dan utang bersama. 
  • Buat perjanjian tertulis soal pembagian biaya hidup anak. 
  • Pisahkan rekening bersama jika ada. 
  1. Konsultasi dengan Pengacara
    Tidak semua masalah selesai di meja pengadilan. Terkadang, setelah bercerai masih ada konflik baru, misalnya tentang harta atau hak asuh. Inilah alasan biaya jasa pengacara perceraian sebetulnya bukan beban, melainkan investasi untuk ketenangan jangka panjang.
  2. Fokus pada Kesehatan Mental
    Perceraian adalah transisi besar. Luangkan waktu untuk healing, konseling, atau bahkan liburan singkat agar tidak terbawa arus emosi negatif.

3. Peran Penting Pengacara dalam Mengelola Hak dan Kewajiban

Mengapa harus menggunakan pengacara? Jawabannya sederhana: karena perceraian bukan hanya soal perasaan, tetapi juga soal hukum.

  1. Memastikan Hak Tidak Hilang
    Seorang pengacara khusus perceraian tahu persis bagaimana menjaga hak klien—baik soal anak, harta, maupun nafkah.
  2. Menghemat Waktu dan Energi
    Mengurus perceraian tanpa bantuan ahli bisa sangat melelahkan. Dengan pengacara perceraian terdekat, Anda bisa fokus membangun kembali hidup, sementara urusan hukum ditangani profesional.
  3. Menekan Risiko Konflik
    Pengacara dapat menjadi penengah agar proses perceraian lebih damai, sehingga anak tidak menjadi korban pertengkaran orang tua.
  4. Transparansi Biaya
    Kini banyak kantor hukum yang menyediakan biaya pengacara untuk perceraian secara transparan dan terukur. Bahkan ada opsi cicilan untuk membantu klien yang kesulitan finansial.

FAQ – Pertanyaan yang Sering Diajukan

  1. Apakah suami yang KDRT bisa dipidana setelah bercerai?
    Ya. Perceraian tidak menghapus tindak pidana. Jika seorang suami terbukti melakukan KDRT, ia tetap bisa diproses pidana meskipun status pernikahan sudah berakhir.
  2. Mengapa harus cerai menggunakan pengacara?
    Karena perceraian menyangkut banyak aspek hukum (harta, anak, nafkah). Pengacara cerai memastikan hak-hak Anda terlindungi dan proses berjalan lancar tanpa kesalahan prosedural.
  3. Berapa lama mengurus surat cerai lewat pengacara?
    Umumnya 3–6 bulan tergantung kompleksitas kasus. Namun, dengan dukungan pengacara perceraian terdekat, proses bisa lebih cepat karena mereka memahami alur di pengadilan setempat.
  4. Apakah gugatan cerai istri bisa ditolak?
    Bisa. Jika alasan cerai dianggap tidak cukup kuat oleh pengadilan, gugatan bisa ditolak. Karena itu, penting untuk menyusun argumen yang solid bersama pengacara.
  5. Berapa biaya perkara perceraian?
    Biayanya bervariasi, mulai dari Rp5 juta hingga puluhan juta, tergantung lokasi, kompleksitas, dan biaya jasa pengacara perceraian yang dipilih.

🌟 Garda Law Office / GLO – Mitra Hukum Terpercaya Anda

Garda Law Office / GLO memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun membantu ribuan klien mendapatkan haknya.
Peduli – Profesional – dan Best Result merupakan nilai utama yang kami terapkan dalam setiap kasus.

Hubungi kami di 081-1816-0173 untuk pendampingan kasus hukum Anda.
Jangan biarkan masalah hukum menjadi beban—bersama GLO, ada solusi untuk setiap jalan buntu.

Penutup

Perceraian bukan akhir kehidupan. Justru, ia bisa menjadi awal baru bila dijalani dengan bijak. Kuncinya adalah memahami hak dan kewajiban setelah perceraian, mengatur ulang hidup dengan tenang, serta tidak segan meminta bantuan profesional bila diperlukan.

Ingatlah, Anda tidak sendirian. Dengan dukungan keluarga, lingkungan, dan pengacara perceraian terpercaya, perjalanan pasca cerai bisa menjadi pintu menuju kehidupan yang lebih kuat, sehat, dan penuh harapan.